Kamis, 26 November 2015

Kearifan Lokal Cepu "Loko Tour"

Kearifan lokal (Local Wisdom) adalah suatu bentuk kearifan lingkungan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat di suatu tempat atau daerah. Jadi merujuk pada lokalitas dan komunitas tertentu.

Maka dari itu kearifan lokal tidaklah sama pada tempat dan waktu yang berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh tantangan alam dan kebutuhan hidupnya berbeda-beda, sehingga pengalamannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memunculkan berbagai sistem pengetahuan baik yang berhubungan dengan lingkungan maupun sosial.

Kearifan lokal bukanlah suatu hal yang statis melainkan berubah sejalan dengan waktu, tergantung dari tatanan dan ikatan sosial budaya yang ada di masyarakat

Contoh local wisdom yang ada di Blora adalah Loko Tour di Sorogo. Loko Tour ini adalah paket perjalanan wisata hutan jati di Cepu. Perjalan wisata hutan jati ini menggunakan kereta api uap yang ditarik oleh lokomotif tua buatan Berliner Maschinenbaun Jerman tahun 1928, di masyarakat sekitar sering disebut sepur kluthuk. Bahan bakar yang digunakan adalah kayu tunggak (akar kayu). Sekali perjalanan, loko tua ini membutuhkan sebanyak delapan kubik kayu (8staple).

Perjalanan dimulai dari Kantor Perhutani Jalan Sorogo Kesatuan Pemangku Hutan Cepu, sekitar 35 kilometer ke arah tenggara Kota Blora. Selanjutnya kereta kuno ini melintasi hutan jati wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Ledok, Kendilan, Pasar Sore, Blungun, Nglobo, Cabak, dan Nglebur.

Setelah berputar-putar, kereta kuno ini berhenti di Gubug Payung. Gubug ini merupakan tempat peristirahatan yang memiliki Monumen Hutan Jati Alam. Posisinya berada di pedalaman hutan yang sekaligus menjadi tempat penampungan air untuk keperluan lokomotif.

Usai dari Gubug Payung, para penumpang dapat menyaksikan sistem tebang, saradan, dan pengangkutan kayu jati secara langsung di tengah hutan.

Dan sekitar dua kilometer dari terminal akhir, yakni Bengkel Traksi, ada tempat penimbunan kayu Batokan. Tempat penimbunan ini memiliki areal seluas 36,2 hektar dan berdaya tampung 40.000 m3 kayu pertukangan dan 10.000 sm. Bersebelahan dengan tempat penimbunan kayu Batokan, terdapat pula Industri Pengolahan Kayu Jati (IPKJ) Cepu.

Namun sekarang Loko Tour ini sudah tidak aktif dan gerbong-gerbong keretanya hanya teronggokkan di tempat parkir (di Sorogo). Gerbong-gerbong keretanya juga sudah mulai berkarat.

Peminat wisata taman jati tersebut juga sudah mulai berkurang dikarenakan banyak remaja sekitar yang lebih tertarik menghabiskan hari libur mereka dengan mengunjungi supermarket dll

Bahkan sekarang tempat di dekat Loko Tour sudah mulai disalahgunakan misalnya digunakan untuk tempat pacaran karena daerah tersebut agak sepi.

Seharusnya pemerintah daerah mulai mengakifkan lagi paket wisata jati ini karena daerah Cepu atau Blora terkenal dengan hutan jatinya yang luas dan dapat juga  menambah pendapatan daerah.

Di Jawa Tengah hanya ada dua tempat wisata Loko Tour yaitu di Cepu dan di Ambarawa. Apabila Loko Tour ini diaktifkan lagi kemungkinan besar banyak para wisata asing yang tertarik untuk datang ke Cepu. Dengan banyaknya wisatawan yang dating ke Cepu maka akan menambah pendapatan daerah pula.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar