Salah satu
aplikasi dari rangkaian elektronika sederhana adalah untuk membuat saklar otomatis
pompa air.
Seringkali
ketika mengisi air di penampungan di rumah kita selalu tumpah saat penampungan
penuh, mungkin saja karena kita lupa atau kita sedang ada keperluan lain
sehingga saklar tersebut ditinggal begitu saja dan hasilnya airnya tumpah
kemana-mana.
Berikut
ini adalah gambar rangkaian dan cara kerjanya :
Daftar
komponen untuk Saklar
Otomatis Pompa Air :
R1 =100K C1,2 = 47n
R2 =5K6 C3 = 220mf/25v
R3 =680 Tr1,2,4,7,8 = FCS9012
R4 =10 Tr3,5,6 = FCS9013
R5 =1K D1-5 = IN4002
R6 =270 Trafo 12v 350ma
R7 =47K ab = PLN
R8 =47K cd = Pompa Air
R9 = 100K
Relay = 12v DC
ABC = sensor (dari besi, stainlis atau lainnya)
R2 =5K6 C3 = 220mf/25v
R3 =680 Tr1,2,4,7,8 = FCS9012
R4 =10 Tr3,5,6 = FCS9013
R5 =1K D1-5 = IN4002
R6 =270 Trafo 12v 350ma
R7 =47K ab = PLN
R8 =47K cd = Pompa Air
R9 = 100K
Relay = 12v DC
ABC = sensor (dari besi, stainlis atau lainnya)
C1,2 = 47n
C3 = 220mf/25v
Tr1,2,4,7,8 = FCS9012
Tr3,5,6 = FCS9013
D1-5 = IN4002
Trafo 12v 350ma
ab = PLN (input 220v AC)
cd = Pompa air
C3 = 220mf/25v
Tr1,2,4,7,8 = FCS9012
Tr3,5,6 = FCS9013
D1-5 = IN4002
Trafo 12v 350ma
ab = PLN (input 220v AC)
cd = Pompa air
Cara kerja
Dalam
percobaan kali ini misalkan
kita menginginkan tinggi air dalam tangki tidak lebih tinggi dari titik A dan
tidak lebih rendah dari titik B, maka pompa air akan hidup sendiri dan bila
menyentuh titik A pompa akan mati.
A=batas
atas permukaan air yang dikehendaki
B=batas bawah air yang dikendaki
C=adalah kawat/kabel yang harus selalu menyentuh air di tempelkan ke badan tangki.
B=batas bawah air yang dikendaki
C=adalah kawat/kabel yang harus selalu menyentuh air di tempelkan ke badan tangki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar